JEMAAT SEBAGAI KOMUNITAS EGALITER: UPAYA MEMBANGUN KESETARAAN DALAM KEHIDUPAN BERJEMAAT

Penulis

  • Azwar Anas Pasaribu

Kata Kunci:

komunitas gereja, kesetaraan, jemaat egaliter, teologi Bonhoeffer, transformasi gereja

Abstrak

Abstract
          This research addresses the issue of inequality within church communities, often reflected through social and economic differences amongcongregants. Churches, which are meant to be spaces of equality and togetherness, frequently exhibit hierarchy and grouping that hinder inclusion. This study emphasizes the importance of reconstructing the church as an egalitarian community, where every member feels accepted regardless of their social or economic background. Based on Dietrich Bonhoeffer's theological concepts, the study offers a perspective on an authentic church community, in which each member is connected through and within Jesus Christ. The study also identifies Jan Hendriks' five-factor method in community-building as
essential in forming an egalitarian church community, including a positive climate, identity, servant leadership, equal relationships, and shared goals and responsibilities. By focusing on equality, church communities are expected to
create an environment that fosters a stronger and more inclusive faith experience for all members.

Abstrak
            Penelitian ini mengangkat isu ketidaksetaraan di dalam komunitas gereja, yang kerap tercermin melalui perbedaan status sosial dan ekonomi antara anggota jemaat. Gereja, yang seharusnya menjadi tempat kesetaraan dan kebersamaan, sering kali justru memperlihatkan hierarki dan pengelompokan yang menghambat inklusi. Studi ini menyoroti pentingnya membangun kembali gereja sebagai komunitas egaliter, yang memungkinkan setiap anggota untuk merasa diterima tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonominya. Berdasarkan konsep teologis Dietrich Bonhoeffer, penelitian ini menawarkan perspektif tentang komunitas gereja yang autentik, di mana setiap anggota terhubung melalui dan di dalam Yesus Kristus. Penelitian ini juga mengidentifikasi metode lima faktor dalam pembangunan jemaat oleh Jan Hendriks yang penting dalam pembentukan komunitas egaliter, yaitu iklim positif, identitas, kepemimpinan yang melayani, relasi yang setara, serta tujuan dan tugas bersama. Dengan menekankan pada kesetaraan, komunitas gereja diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung penghayatan iman yang lebih kuat dan inklusif bagi seluruh anggota jemaat.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-19